Penulis: Tim Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Petra
Layout dan desain cover: Hana Pertiwi Trisdani
Jumlah halaman: 80 halaman
Penerbit: Petra Press dan Laboratorium Media Ilmu Komunikasi
Tahun terbit: 2016
ISBN: 978-602-74163-3-8
Menyebut nama Surabaya, siapa pun langsung mengingatnya sebagai Kota Pahlawan. Cerita perjuangan dan kejayaan para pejuang di masa lalu membuat kota ini tersohor di seantero nusantara. Begitu pula dengan monumen ikon ikan “sura” dan “baya” (buaya) yang menjadi simbol kebanggan warga Arek dari Jawa Timur. Selama 10 tahun terakhir, Surabaya terus berkembang menjadi kota metropolitan. Meski demikian, bangunan maupun monumen dari masa lalu tak semuanya tergantikan dengan bangunan modern nan rupawan. Perpaduan keindahan bangunan lintas zaman inilah yang kian mempercantik Kota Surabaya dalam perkembangannya.
Salah satunya membahas tentang kisah monumen ‘titik nol’ Surabaya yang selama ini simpang siur.
Buku “Surabaya Tak Pernah Sirna” sebuah upaya Tim Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Petra Surabaya mendokumentasikan beberapa bangunan masa lalu dan masa kini dari beberapa pelosok kota. Salah satunya membahas tentang kisah monumen ‘titik nol’ Surabaya yang selama ini simpang siur. Harus diakui tak banyak orang tahu pasti letak dan wujudnya, bahkan bagi Arek asli kelahiran Surabaya sekalipun. Tak hanya menguraikan hasil observasi, kisah yang disajikan turut dilengkapi dengan hasil wawancara dengan narasumber yang kompeten.
Para penulis muda buku ini merasa punya tanggung jawab untuk turut berpatisipasi dalam menyimpan catatan perkembangan kota Surabaya – melalui uraian kisah bangunan maupun monumen lintas zaman itu. Penuturan kisah menggunakan gaya menulis feature membuat pembaca serasa ikut berkeliling dan mengunjungi bangunan maupun monumen tersebut. Buku ini semacam memberi khasanah ringan bagi lintas generasi pembacanya.
Leave a Reply