Kawan, taman sudah menjadi bagian dari peradaban manusia sejak ratusan tahun lalu. Bersantai di bawah pohon rindang, anak kecil riang gembira bermain berguling di rumput segar, hingga muda-mudi menjalin asmara tak akan luput dari pandangan saat di taman. Tetapi, di era modernisasi hingga pandemi yang terjadi beberapa waktu silam, taman mulai kehilangan keceriaannya. Ruang publik mulai beralih ke pusat perbelanjaan, hingga kafe-kafe yang menjajakan banyak makanan.
Lewat buku Serpihan Catatan di Taman Surabaya, Kawan yang berdomisili di Surabaya, bisa kembali menyegarkan memori dan mendapatkan referensi, seperti apa paru-paru ‘Kota Pahlawan’ yang tersebar di berbagai wilayah. Tersusun dengan bahasa yang sederhana, tapi padat akan data, membuat buku setebal 68 halaman ini layak menjadi bahan bacaan ringan dan informatif.
Estetika taman tak hanya ditampilkan dari aspek visual, tetapi juga dari rangkaian kalimat yang ditulis lima mahasiswa Ikom UK Petra pada 2019 ini. Dari setiap penjelasan yang ada, penulis melihat bahwa ada satu benang merah yang perlu menjadi catatan bagi Pemerintah Kota Surabaya, taman masih terfokus pada aspek penghijauan. Tetapi sebagai tempat untuk beraktivitas bagi masyarakat, taman masih perlu dukungan dari pemerintah. Hanya beberapa yang tampak difungsikan sebagai tempat untuk berolahraga dengan cakupan masa dengan jumlah puluhan orang. Kegiatan berskala kecil hingga menengah harus seling melibatkan taman di Surabaya, agar lebih banyak masyarakat tertarik berkunjung ke taman-taman di tersebut.
Di buku yang disunting oleh Fanny Lesmana ini, juga tak melulu membahas tentang kondisi dan fasilitas taman. Ada satu poin penting yang tak bisa dilewatkan, yaitu aspek manusia. Observasi dan wawancara penulis lakukan, mulai dari pengunjung hingga tiap insan yang merawat keindahan taman-taman tersebut. Aspek manusia dalam buku ini bagaikan garam dalam makanan, harus ada supaya rasa tulisan tidak hambar dan kering.
Dari aspek visual, buku ini punya desain sampul yang minimalis, tapi penuh makna. Ilustrasi yang menggambarkan hamparan rumput yang luas, pohon rindang, hingga kursi taman, sangat merepresentasikan pesan taman, yang menjadi tema pokok di buku ini. Kontras warna yang kental, memberikan sentuhan menarik yang langsung membuat mata melirik ketika pertama melihat desain sampul buku terbitan Petra Press ini.
“Dari buku ini, kita juga dapat mengetahui wujud nyata kinerja Pemerintah Kota Surabaya dalam pengejawantahan visi “Surabaya Kota Sentosa yang Berkarakter dan Berdaya Saing Global Berbasis Ekologi”. Semoga buku ini dapat menjadi inspirasi para pembaca untuk menggunakan fasilitas publik secara positif.”
Tri Rismaharini
Leave a Reply