Penulis : Sir Arthur Conan Doyle
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama (2012)
Tebal Buku : 300 halaman
Dimulai dengan sebuah pesan yang sampai ke pada Sherlock dalam bentuk sebuah kode, tanpa disertai pesan untuk kunci jawabannya dari seseorang bernama Porlock. Meskipun pada akhirnya Sherlock berhasil memecahkan kode tersebut bersama Watson sehingga menemukan kalimat “Ada bahaya yang akan segera datang di Birlstone House, ini kerahasiaan mendesak.”
Kemudian Inspektur MacDonald masuk ke ruangan Sherlock dan melihat pemecahan kunci jawaban tersebut. Tentunya inspektur Mac kaget membacanya dan memberitahu bahwa Mr. Douglas telah dibunuh secara brutal semalam dan kemungkinan itu adalah sebuah jawaban dari kode yang dikirikan ke Sherlock.
Lantas mereka bertiga berbincang mengenai Profesor Moriarty. Sebelum lebih jauh mendalaminya Profesor Moriarty diduga-duga sebagai Porlock dalam novel ini. Setelah mereka bertiga berkumpul segeralah pergi ke lokasi kejadian karena waktu sudah siang. Setelah mendengarkan isi surat kepada Inspektur MacDonald, di tengah perjalanan menuju lokasi tersebut, Sherlock pun memutuskan untuk melacak hubungan antara orang yang sangat cerdas di London yaitu Profesor Moriarty dan orang yang tewas di Sussex yaitu Douglas.

Setibanya mereka di lokasi kejadian, dibuatnya mereka tertegun karena melihat fakta bahwa lokasi kejadian tersebut dikelilingi oleh parit berair yang tidak begitu dalam (rawa-rawa). Mengejutkannya lagi, rumah itu menggunakan jembatan tarik sebagai penghubung antara rumah dengan area di luar parit.
Menariknya Douglas dibunuh di kamarnya menggunakan pistol dan yang sangat menonjol di sini, wajah Douglas sudah hancur karena ditembak oleh pembunuh. Tertarik membayangkannya bukan? Tapi jangan diterapkan yaa karena ini hanya novel semata sebagai penghibur penggemar seri Sherlock Holmes. Tak hanya itu Ditemukan juga jejak sepatu boot dibalik tirai jendela yang diduga adalah jejak pelaku saat menunggu Douglas masuk ke kamar. Selain itu, cincin kawin Douglas pun telah hilang dari jarinya. Dan ditemukan juga pola lingkaran dengan segitiga di dalamnya di lengan Douglas.
Pada pertengahan cerita, mengejutkannya ternyata Douglas masih hidup!!, melalui dokumen yang diserahkan kepada Watson,jalan cerita mulai diurai sedikit demi sedikit baik tentang cerita asli maupun Lembah Ketakutan. Korban yang tewas itu ternyata musuh lamanya yang terlibat cinta segitiga dengan istri pertama Douglas. Musuh yang tidak kenal lelah memburu dirinya adalah Ted Baldwin. Baldwin membalaskan dendamnya kepada Douglas berujung senjata makan tuan.Sebelum bernama John Douglas, ia memakai nama Jack McMurdo dalam penyamarannya.

Teka-teki yang menjadi pertanyaan di kasus ini sangat banyak, dan disarankan agar membaca secara detail agar memahami plot cerita pada novel karya Sir Arthur Conan Doyle kali ini. Bahkan sesaat setelah kasus selesai, kita masih dibawa dalam suasana ke kasus 20 tahun yang lalu dengan latar Amerika Serikat. Sebenarnya kasus ini masih terkait dengan kasus pertama, dan di sinilah kasus yang akhirnya memberi judul “Lembah Ketakutan” pada seri novel Sherlock Holmes yang ini. Kasus ini tak kalah seru dan lebih mencengangkan lagi daripada kasus pertama.

Untuk novel dengan kalimat terjemahan dari bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia, tentunya kita akan lebih nyaman membaca versi aslinya. Plot dan kenyataan yang mencengangkan membuat kita berpikir lebih dalam dari seri sebelumnya. Sherlock Holmes – Lembah Ketakutan ini patut untuk kalian baca, terlebih bagi kalian penggemar cerita detektif yang mengasah otak. Selamat membaca, Kawan. ***