Penulis: Kornelius Sabat
Tebal buku: 96 halaman
Penerbit: PBMR ANDI
Tahun terbit: 2020

Membaca buku ini kembali mengingatkan saya sebagai pengikut Yesus untuk tidak sekadar asal-asalan menjadi Kristen.  Rupanya saya dalam beberapa aspek masih belum mengimani nilai-nilai Kristus secara seutuhnnya. Bagaikan memakan buah apel, masih menggigitnya satu sisi saja, belum sampai habis.

Tahapan-tahapan untuk menjadi Kristen ‘wajar’ disusun di buku ini dari tahap demi tahap, hingga pembaca bisa memahami makna untuk berubah dan berbuah dengan benar. Menjadi Kristen tidak hanya sekadar tampak dalam rumah-rumah ibadah, berbicara dengan bahasa yang alkitabiah waktu demi waktu, tidak sebatas hal itu. Seseorang haruslah menjadi orang yang menjadi dampak bagi sesama, memiliki tujuan hidup, hingga siap ‘mati’ untuk mempertahankan iman kepada Kristus, siapkah Anda? Hehehe

Perumpamaan-perumpamaan yang digunakan untuk menjelaskan pesan-pesan tertentu juga menarik untuk disimak. Mulai dari lalat vs lebah, Nobita dan Doraemon, hingga perumpamaan tentang kerbau yang bisa berbicara. Pemilihan kata yang tegas juga membuat pembaca menjadi ‘tercambuk’ untuk bisa hidup lebih lagi dalam iman dan perbuatan, tidak hanya hidup sebagai seorang Kristen yang biasa-biasa saja.

Ilustrasi di halaman sampul menggambarkan benang merah keseluruhan dari isi buku ini. Bagaimana ranting, daun, dan buah melewati proses yang panjang dan usaha yang tidak biasa-biasa saja agar menjadi subur serta siap untuk dipetik.

Saya juga meyakini bahwa buku ini merupakan implementasi dari kehidupan Kornelius Sabat, penulis dari buku Menjadi Kristen Wajar. Editor dan penulis buku-buku rohani ini merupakan seorang anak desa yang menjadi pendeta. Saat ini, Kornelius menjadi gembala di GBI ROCK Magelang dan Pastor Generasi GBI ROCK Jateng dan DIY. ***

Continue Reading