Judul buku : Winnie The Pooh
Penulis : A.A.Milne
Ilustrasi : E.H.Shepard
“Oh! Kalau begitu, semoga panjang umur, Eeyore.”
“Semoga panjang umur juga, Beruang Pooh.”
“Tapi,sekarang bukan hari ulang tahunku.”
“Ya,sekarang hari ulang tahunku.”
“Tapi,kau tadi mengatakan ‘Semoga panjang umur juga.’
“Yah,mengapa tidak? Kau tidak mau merasa merana juga pada hari ulang tahunku,’kan?
“Oh, aku mengerti,” kata Pooh
“Ini sudah cukup buruk,” kata Eeyore, tangisnya nyaris pecah,”merasa merana sendirian, tanpa hadiah, kue ulang tahun, dan lilin, juga tanpa ucapan selamat ulang tahun, tapi jika semua orang juga merana…”
Eeyore merasa sendiri dan kesepian di hari yang seharusnya semua orang merasakan kebahagiaan karena merayakan pertambahan umur. Pooh yang tidak tahan melihat sahabatnya bersedih, memikirkan untuk mengumpulkan semua beberapa penghuni Hutan Seratus Ekar.
Beruang Winnie The Pooh pastinya sudah tidak asing lagi bagi kita. Karakter Winnie The Pooh diciptakan oleh A.A. Milne tahun 1926. Terinspirasi dari boneka beruang milik anak lelakinya Christopher Robin, yang awalnya boneka tersebut bernama Edward. Dalam buku ini, ada 10 (sepuluh) bab yang menceritakan tentang keseharian Pooh dan teman-temannya di Hutan Seratus Ekar. Pooh, yang menyukai madu dan suka mengarang lagu, tinggal di Hutan Seratus Ekar bersama teman-temannya: Piglet yang pemalu, Christopher Robin yang dewasa dan pintar, Eeyore yang sinis dan pesimis, Rabbit yang cerewet, Owl yang bijaksana, juga tetangga baru mereka, Kanga, sang ibu kanguru, dan Roo, anaknya yang lucu.
Ada nilai-nilai positif yang dibagikan di dalamnya, seperti saling membantu, mencari solusi dari sebuah permasalahan, dan usaha tak pantang menyerah ketika menemui jalan buntu. Dilengkapi dengan ilustrasi-ilustrasi manis, buku ini juga sangat menghibur. Kehidupan dalam buku ini adalah apa yang kita bayangkan tentang kehidupan masa kanak-kanak yang seharusnya: awal yang damai sebelum memasuki dunia dewasa.